Kasus Ilmu Budaya
Dasar Dalam Kesusastraan
I.
Pendahuluan
Tulisan ini akan memuat analisis tentang Kasus Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan dalam artikel
yang berjudul “Dahulu Karya Sastra Jadi Acuan, Sekarang Cuma Pelarian” yang
diterbitkan oleh suatu website yang nanti akan saya cantumkan dalam referensi .
Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
pengguna internet atas kehendak Allah SWT dan atas segala doa yang terlimpahkan
kepada saya.
Pertama-tama saya akan menjelaskan mengenai beberapa isi
dalam artikel kasus ini ;
“Dahulu Karya Sastra Jadi Acuan,
Sekarang Cuma Pelarian”
Jakarta - Sebuah
karya sastra seharusnya bisa menjadi cerminan zaman, representasi keadaan dan
mewakili masyarakat terhadap apa yang terjadi saat ini. Bagi para sastrawan,
apa yang terjadi di dunia sastra sekarang cukup berbeda dengan di zaman dahulu.
“Kalo zaman dahulu kan sastra jadi
acuan. Saat ini sastra ditandai semacam pelarian dari ketidakmampuan dan rasa
cemas terhadap kenyataan. Mereka melarikan diri kepada yang tidak riil, magic
realism, mistik, sehingga (kenyataan) tidak bisa dikonstruksi, tidak bisa
dipahami," ujar sastrawan Radhar Panca Dahana saat ditemui selepas
melakukan dialog tentang kebudayaan dengan Ketua DPD, Irman Gusman di Jakarta,
Jumat (22/1).
"Sastra itu kan harusnya memberi
tafsir terhadap kenyataan. Kalau bisa dia memberikan pilihan-pilihan kehidupan,
nilai-nilai.”………….
Beberapa
isi nya lagi bisa dilihat nanti delink bagian refrensi.
II.
Teori
1)
Sastra
Sastra
adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang
imajinatif, cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan
estetis melalui media bahasa.
2)
Seni
Seni
adalah suatu karya yang memiliki nilai estetika atau keindahan dibuat oleh
manusia untuk menggambarkan suatu ekspresi atau kreativitas. Penggambaran murni
yang terpancar dari suatu ciptaan karya seni menjadikan seni sebagai ilmu
pasti.
3)
Hubungan Sastra,Seni,Ilmu Budaya Dasar
Hubungannya
Sastra,Seni,Ilmu Budaya Dasar dalam tulisan ini ialah Masalah sastra dan seni
sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya, karena materi-materi yang diulas
oleh ilmu budaya ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia
sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar
belakang ilmu budaya dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia
berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
(1.)Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
(2.)Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem
nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
(3.)Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
III.
Analisis
Setelah
kita membahas kasus yang berjudul “Dahulu Karya Sastra Jadi Acuan, Sekarang
Cuma Pelarian” dan segala teori yang berkaitan dengan kasus tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa orang pada zaman sekarang ini dalam dunia kesastraan
orang orang hanya menganggapnya sebagai pelarian dari ketakutan,kecemasan,serta
kegagalan dalam mencapai sutu tujuan hidup mereka masing-masing .
Padahal
pada zaman dahulu Sastra itu adalah suatu passion/acuan seseorang yang memang
ingin mendedikasikan hidupnya dari sejak dini hingga dewasa untuk berkarya di
nusa bangsa ini. Maka dari itu, Sastrawan senior mengkhawatirkan tentang nasib
dunia kesastraan yang sekarang salah dipergunakan untuk hal-hal negative semacam
hal tidak nyata,mistis,ilmu sihir,dll.
Dan
juga perbedaan antara sastra zaman dahulu dengan sastra zaman sekarang terpaut
sangat signifikan . Sastra zaman dahulu semua elemen kebangsaan bergabung dan
berjuang bersama untuk menciptakan , melindungi , mengembangkannya. Sangat berbeda
dengan zaman sekarang yang dimana elemen lebih bersifat individual serta banyak
hambatan seperti ancaman kultur dan semacamnya. Jadi, keberadaan sastra saat
ini sangat memprihatikan yang membuat sastrawan senior menghimbau serta
berharap bahwa nanti akan ada perubahan yang lebih baik dalam duni kesastraan
ini.
IV.
Referensi
·
Kasus:
·
Teori,bantuan analisis,serta bantuan pembuatan
tulisan:
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar